ANDRAGOGI
DAN PEDAGOGI
Andragogi merupakan teori yang menjelaskan metode
spesifik yang harus digunakan dalam pendidikan
orang dewasa. Sedangkan pedagogi adalah antonim dari andragogi, yaitu
teori yang menjelaskan metode spesifik yang harus digunakan dalam pendidikan di
masa kanak-kanak.
Model andragogis menegaskan bahwa ada lima isu yang akan
dipertimbangkan dan dibahas dalam pembelajaran formal, yaitu :
1.
Memberikan kesempatan kepada peserta
didik tahu mengapa ada sesuatu yang penting untuk dipelajari.
2.
Menunjukkan kepada peserta didik
bagaimana mengarahkan diri mereka sendiri melalui informasi yang tersedia.
3.
Topik kegiatan belajar terkait
pengalaman peserta didik.
4.
Manusia tidak akan belajar sampai mereka
siap dan termotivasi untuk belajar.
5.
Diperlukan upaya membantu mereka
mengatasi hambatan, perilaku, dan keyakinan tentang belajar.
Knowles mengakui bahwa
empat dari lima asumsi utama andragogi utama berlaku untuk orang dewasadan
anak-anak. Perbedaan satu-satunya adalah bahwa anak-anak memiliki pengalaman
lebih sedikit dan keyakinan awalnya kurang mapan dibandingkan dengan orang
dewasa, sehingga materi yang dipelajari kurang memiliki keterhubungan.
Malcolm
S. Knowles ( 1970 ) membedakan kedua disiplin ilmu andragogi dan pedagogi,
yaitu :
NO
|
Andragogi
|
Pedagogi
|
1
|
Pembelajar disebut “peserta didik” atau
“warga belajar”
|
Pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik”
|
2
|
Gaya belajar independen
|
Gaya belajar dependen
|
3
|
Tujuan fleksibel
|
Tujuan ditentukan
|
4
|
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi
|
Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman dan/atau kurang informasi
|
5
|
Menggunakan metode pelatihan aktif
|
Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah
|
6
|
Pembelajar mempengaruhi waktu dan kecepatan
|
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
|
7
|
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting
|
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman
|
8
|
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata
|
Belajar berpusat pada isi atau pengetahuan teoritis
|
9
|
Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh
|
Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh
|
Malcolm
S. Knowles menjelaskan secara lebih rinci asumsi dan proses andragogi untuk
dibedakan dengan pedagogi, yaitu :
|
Asumsi Andragogi
|
Asumsi Pedagogi
|
1. Konsep-diri
|
ketergantungan
|
Peningkatan arah-diri atau kemandirian
|
2. pengalaman
|
Berharga kecil
|
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar
|
3. Kesiapan
|
Tugas Perkembangan; tekanan sosial
|
Tugas perkembangan; peran sosial
|
4. Perspektif Waktu
|
Aplikasi ditunda
|
Kecepatan aplikasi
|
5. Orientasi untuk Belajar
|
Berpusat pada subtansi mata pelajaran
|
Berpusat pada masalah
|
6. Iklim Belajar
|
Berorientasi otoritas,resmi, dan kompetitif
|
Mutualitas/pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, dan informal
|
7. Perencanaan
|
Oleh guru
|
Reksa (mutual)diagnosis diri
|
8. Perumusan
|
Oleh guru
|
Reksa negosiasi
|
9. Desain
|
Logika materi pelajaran, unit konten
|
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah
|
10. Kegiatan
|
Teknik pelayanan
|
Teknik pengalaman (penyelidikan)
|
11. Evaluasi
|
Oleh guru
|
Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa pengukuran
|
Pembelajar dewasa juga
memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
a. Pembelajar
dewasa biasanya memiliki maksud yang teridentifikasi.
b. Pelajar
dewasa biasanya memiliki pengalaman sebelumnya, baik positif maupun negatif,
dengan pendidikan diselenggarakan.
c. Pelajar
dewasa ingin segera mengambil manfaat dari hasil belajarnya.
d. Pelajar
dewasa memiliki konsep-diri secara satu-arah.
e. Pelajar
dewasa membawa dirinya dengan reservoir pengalaman.
f. Pelajar
dewasa membawa keraguan dan ketakutan yang luas bagi proses pendidikan.
g. Pelajar
dewasa biasanya sangat kuat pada ketahanan yang luas bagi proses pendidikan.
h. Gaya
pelajar dewasa biasanya diatur.
i.
Pelajar dewasa memiliki “tujuan yang
dewasa”.
j.
Masalah pelajar dewasa yang berbeda dari
masalah anak-anak.
k. Pelajar
dewasa biasanya memiliki sebuah keluarga mapan.
l.
Waktu reaksi pembelajar orang dewasa
sering lambat.
m. Minat
pendidikan pembelajar dewasa biasanya mencemirkan dimensi kejuruan.
n. Nilai-nilai
diri pelajar dewasa sebagai orang dewasa lebih banyak dari pada nilai-nilai
program.
0 komentar:
Posting Komentar