Pages

Kamis, 01 Desember 2016

Makalah PUM Neuropsikologi ( NEUORN )

PSIKOLOGI UMUM I

NEUROPSIKOLOGI ( NEURON )

Disusun Oleh :
Kelompok 6
-Rahul Alexander                                                ( 16-064 )
- Naufal Ilham Harahap                                         ( 16-069 )
-Abdul Hafiz                                                      ( 16-081 )
-Chindy Dina Die                                                 ( 16-091 )
-Muhammad Dani Syahputra                                    ( 16-101 )
-M. Fadhil Al Rasyid                                             ( 16-103 )


FAKULTAS PSIKOLOGI USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Neuropsikologi adalah bidang psikologi klinis dan eksperimental yang berupaya mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi otak dengan proses dan perilaku psikologis. Neuropsikologi mempelajari hubungan antara otak dan perilaku, disfungsi otak dan defisit perilaku, dan melakukan asesmen dan treatment untuk perilaku yang berkitan dengan fungsi otak yang terganggu.Istilah  neuropsikologi telah digunakan untuk penelitian lesi pada manusia dan hewan. Istilah ini juga diterapkan untuk upaya mencatat aktivitas listrik dari sel-sel individual (atau sekelompok sel) pada primata-primata (termasuk manusia).

 Tujuan  Neuropsikologi
- Mambantu menegakkan peraturan dalam melakukan diagnosis  tertentu
Membuat prediksi mengenai prognosis maupun penyembuhan                              
 -Neurology memiliki peran utama dalam memberikan intervensi dan rehabilitasi

Dalam neuropsikologi otak adalah bagian yang terpenting,struktur neuron yang melibatkan otak adalah sebagai salah satu objek penelitian utama dalam neuropsikologi.
Neuron adalah pokok bahasan utama dalam neuropsikologi yang melibatkan :
-Struktur Neuron
-Bagaimana Neuron Menembak
-Petemuan Neuron : Menjembatani jarak
- NEUROTRANSMITTER : Pembawa Zat Kimia yang Berbakat
-Sistem saraf : Menautkan neuron.







     BAB II
PEMBAHASAN

2.1  STRUKTUR NEURON
            Dalam tiap-tiap pembagian system saraf, banyak yang terjadi pada tingkat sel. Ada dua jenis sel dalam system saraf, yaitu neuron dan sel glial. Neuron adalah elemen dasar dari system saraf yang menangani fungsi pengolahan informasi. Neuron memiliki suatu tubuh sel yang mengandung nucleus. Nukleus ini mengandung materi-materi herediter yang menentukan bagaimana suatu sel akan berfungsi. Sedangkan yang dimaksud dengan sel glial (glial cell) adalah sel pendukung yang menyediakan nutrisi atau gizi bagi neuron, melindungi neuron dan secara umum mendukung pemfungsian neural.Tidak semua neuron sama. Neuron terspesialisasi untuk menjalankan fungsi pengolahan  informasi yang berbeda. Meskipun terdapat beberapa tipe neuron, seluruhnya memiliki suatu struktur yang mirip


 Suatu neuron memiliki suatu tubuh sel dengan bagian-bagiannya seperti dendrit, akson dan selubung myelin.
Tubuh sel/badan sel (cell body) adalah bagian sel saraf  yang merupakan tempat melekatnya akson dan dendrit. Badan sel juga mengandung nucleus, yang mengarahkan pembuatan zat-zat yang dibutuhkan  neuron untuk pertumbuhan dan  pemeliharaan.        Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson).
Dendrit adalah  kelompok serat pada salah satu ujung neuron yang menerima pesan dari neuron lain. Fungsi dari dendrit ialah untuk menerima dan mengorientasikan informasi ke tubuh sel. Salah satu cirri khusus dari dendrit ialah memiliki bentuk yang unik seperti akar sebuah pohon.
Akson adalah bagian dari neuron yang berfungsi untuk membawa informasi dari tubuh sel ke sel lainnya. Akson memiliki bentuk yang unik yaitu panjang, kecil dan berbentuk seperti tabung. Akson akan membawa pesan yang diterima oleh dendrit ke neuron-neuron lainnya. Akson memiliki ukuran yang lebih panjang dari bagian neuron lainnya.
Pesan yang dikirimkan oleh suatu neuron adalah pesan elektrik atau yang disebut dengan impuls yang secara umum bergerak yang mengikuti satu rute dimulai dari dendrite, kemudian ke badan sel, dan kemudian ke arah sepanjang ekstensi yang berbentuk seperti tabung, akson, menuju neuron terdekat.
Proses menyampaikan  informasi oleh suatu akson ke neuron lainnya dapat mengalami benturan satu sama lain, sehingga akson harus dilindungi oleh suatu selubung myelin. Selubung myelin adalah suatu lapisan lemak, membungkus dan menyekat sebagian besar akson. Selubung myelin ini juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan aliran impuls melalui akson. Akson-akson yang memiliki informasi yang terpenting dang paling diperlukan memiliki konsentrasi myelin yang lebih besar disbanding informasi yang lainnya. Contohnya, ketika tangan tertusuk sebuah jarum, informasi sakit yang dirasakan akan melewati akson di tangan dan lengan yang memiliki konsentrasi myelin relative tebal, sehinggal informasi sakit tersebut lebih cepat pengiriman rasa sakitnya ke otak yang  membuat subjek bereaksi secara spontan.




2.2  Bagaimana Neuron Menembak
Seperti sebuah senapan,neuron terkadang menembak yaitu,mengirim suatu impuls elektrik sepanjang akson terkadang tidak.
Neuron juga mengikuti suatu hukum semua atau tidak sama sekali : mereka terkadang nyala,terkadang mati,dengan tidak ada kondisi yang berada di tengah kedua kondisi ini.
Setiap kali ada cukup kekuatan untuk mendorong pemicu,neuron akan menembak.
            Ketika sebuah pesan sampai di suatu neuron,gerbang di antara sepanjang membran sel akan terbuka sebentar agar ion positif dapat masuk dengan kecepatan hingga 100 juta ion perdetik.

Potensial aksi bergerak dari satu sudut yang lain seperti api yang bergerak di sepanjang sumbu.Ketika impuls tersebut berjalan sepanjang akson,pergerakan dari ion menyebabkan perubahan tegangan dari negatif ke positif pada bagian akson yang dilewati.

Sepanjang akson,namun juga dalamtingkat potensi mereka untuk menembak.Beberapa neuron dapat menembak sebanyak 1000 per detik; sementara yang lain menembak pada kecepatan yang jauah lebih lambat.

Meskipun semua neuron beroperasi melalui penembakan potensial aksi,terdapat spesialisasi signifikan di antara tipe-tipe neuron yang berbeda. Misalnya,pada dekade terakhir,pada ilmuwan saraf telah menemukan dari neuron cermin,neuron yang menembak tidak hanya ketika seseorang sekedar mengobservasi orang lain yang melakukan perilaku yang sama ( Falck-Ytter,2006;Lepage & Theoret ,2007;Shculte-Ruther,et al.,2007).

2.3  Pertemuan neuron: Menjembatani jarak 
Jika anda telah melihat kedalam sebuah komputer,anda telah melihat bahwa masing masing bagian secara fisik saling terhubung dengan bagian yang lain. Sebaliknya,evousi telah menghasilkan suatu sistem transmisi neural,sehingga pada suatu titik tertentu tidak lagia diperlukan hubungan struktural antara komponennya.melainkan,suatu koneksi kimiawi menjembatani jarak yang ada,yang dikenal sebagai sinapsis.
Sinapsis adalah ruang antara 2 neuron dimana akson dari suatu neuron pengirim berkomunikasi dengan dendrit dari neuron menerima dengan menggunakan pesan pesan kimia.ketika impuls saraf mencapai ujung akson dan mencapai kancing terminal,kancing terminal tersebut akan melepaskan kurir kimia yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter adalah zat zat kima yang membawa pesan disepanjang sinapsis ke suatu dendrit(dan terkadang tubuh sel) dari suatu neuron penerima. Meskipun pesan bergerak dalam bentuk elektrik di dalam neuron,mereka berpindah pindah antar neuron melalui suatu sistem transmisi kimiawi.
Terdapat beberapa macam neurotransmitter dan tidak semua neuron dapat menerima pesan kimia yang dibawa oleh suatu neurotransmitter tertentu.Dengan cara yang sama sebagaimana bagian dari mainan bongkar pasang yang hanya sesuai untuk lokasi tertentu dan neuron penerima. Komunikasi kimia hanya mungkin terjadi ketika suatu neurontransmitter sepenuhnya sesuai dengan bagian receptor.



2.4  NEUROTRANSMITTER : Pembawa Zat Kimia yang Berbakat
Neurotransmitter adalah suatu tautan penting antara sistem saraf dan perilaku. Tak hanya penting untuk mempertahankan otak vital dan fungsi tubuh, suatu defisiensi atau kelebihan transmitter dapat menyebabkan gangguan perilaku parah.
Efek dari suatu neurotransmitter beragam, tergantungpada area dari sistem sarafyang menghasilkannya. Neurotransmitter yang sama kemudian dapat bertindak sebagai psuatu pesan rangsanganbagi suatu neuron yang berlokasi pada satu bagian otakdan menghambat penembakanpada neuron yang berlokasi lain.
Salah satu neurotransmitter yang paling umum yang ditemukan di seluruh sistem saraf adalah acetylcholine (ACh). Terlibat dalam setiap pergerakan kita, , terlibat dalam kapabiltas memori. Penghentian produksi Ach dapat menyebabkan Alzheimer.
Neurotransmitter rangsangan lainnya adalah,  glutamate,berperan dalam memori.
Gamma-amino butyric acid (GARA), ditemukan di otak atau sumsum tulang belakang, merupakan neurotransmitter inhibitorutama dalam sistem saraf, memfasilitasi sejumlah perilaku.
Neurotransmitter utama lainnya adalah, dopamine (DA), terlibat dalam pergerakan, atensi, belajar. Defisiensi dopamine dapat menyebabkan penyakit parkinson. Kelebihan dopamine dapat menyebabkan schizophernia dan beberapa gangguan mental parah lainnya.
Neurotransmitter lainnya, serotonim, dikaitkan dengan regulasi tidur, makan, suasan hati, dan rasa takut. Serotonim memiliki keterlibatan terhadazpa sikap depresi, bunuh diri, alkoholisme, dan lainnya.
Endorphin,  neurotransmitter dari kelas lain. Produksi endorphin mencerminkan usaha otak untuk mengatasi rasa sakit dan meningkatkan suasana hati. Endorphin juga dapat menyebabkan perasaan euphoria yang terkadang dialami pelari setelah berlari jauh atau yang disebut “runner’s high”.







2.5  SISTEM SARAF : MENAUTKAN NEURON
Sistem Saraf Pusat dan Saraf Tepi
Sistem saraf pusat (ssp) dibentuk oleh otak dan sumsum tulang belakang. Susmsum tulang belakang,yang hampir sama tebal dengan sebuah pensil,terdiri atas suatu buhul neuron yang keluar dari otak dan turun sepanjang punggung manusia. Sumsum tulang belakang adalah alat utama untuk mentransmisi pesan antara otak dan seluruh tubuh. Namun tetapi, symsum tulang belakang bukan hanya suatu saluran komunikasi saja, tetapi sumsum tulang belakang juga mengontrol beberapa perilaku sederhana dengan sendirinya,tanpa bantuan dari otak.suatu contoh adalah cara lutut diletakkan ke depan ketika dipukul dengan palu karet.
Tiga macam neuron terlibat dalam refleks. neuron sensorik(aferen)mentransmisikan informasi dari tepi tubuh kesistem saraf pusat.Neuron motori mengomunikasikan informasi dari sistem saraf ke otot dan kelenjar. Interneuron menghubungkan neuron sensorik dan motorik membawa pesan keduanya. Pentingnya tulang belakang dan refleks diilustrasikan oleh akibat dari kecelakaan di mana tulang belakang cederah atau patah. Pada beberapa kasus,cedera ini mengakibatkan quadriplegia,suatu kondisi dimana pergerakan otot volunteer dibawah leher hilang.pada kondisi yang tidak terlalu parah namun masih melemahkan,paraplegia,seorang tidak mampu secara mandiri menggerakkan setiap otot pada setengah tubuh bagian bawah.
Sistem saraf tepi mengakar dari sumsum tulang belakang dan otak, serta menyentuh tepian tubuh. Dibentuk oleh neuoron dengan akson dan dendrit yang panjang,sistem saraf tepi mencapai seluruh bagian sistem saraf selain otak dan tulang belakang. Terdapat dua divisi utama-divisi somatis dan divisi otonom-yang keduanya menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ organ indra,otot, kelenjar, dan organ organ yang lain. Divisi somatis mengontrol pergerakan volunteer-seperti pergerakan mata untuk membaca kalimat atau pergerakan tangan untuk membalikkan halaman buku dan pengomunikasian informasi ke dan dari organ organ indra. Divisi otonommengontrol bagian –bagian tubuh yang menjaga kita tetap secara otomatis tanpa kita sadari.






Mengaktifkan Divisi Sistem Saraf  Otonomi
Divisi otonom memainkan suatu peran yang penting terutama pada kondisi darurat. Misalnya ketika kita tengah membaca,tiba tiba anda merasakan bahwa seorang sedang mengawasi kita dari jendela. Perubahan fisiologis yang terjadi pada saat krisis merupakan akibat dari aktivasi salah satu atau kedua bagian dari sistem saraf otonom: divisi simpatis
Divisi simpatis bertindak mempersiapkan tubuh untuk mengambil tindakan dalam situasi yang penuh tekanan tersebut dengan cara menyatukan seluruh sumber yang dimiliki untuk lari atau melawan ancaman yang ada. Hal ini sering disebut dengan respons “serang atau terbang”
Sebaliknya,divisi parasimpatis bertindak menenangkan tubuh selalu situasi darurat terlewati. Misalnya, ketika kita menemukan bahwa orang asing yang ada di jendela sebenarnya adalah teman sekamar kita,yang kehilangan kunci dan memanjat melalui jendela agar tidak membangunkan kita,maka divisi parasimpatis kita mulai mengambil alih, menurunkan detak jantung kita,menghentikan keringat,dan mengembalikan tubuh kita pada kondisi seperti sebelum kita merasa terancam.divisi parasimpatis juga mengarahkan tubuh untuk menyimpan energi untuk digunakan dalam kondisi darurat.           
Divisi simpatis dan para simpatisberkerja sama untuk mengatur banyak fungsi tubuh. Misalnya,ketergugahan seksual dikontrol oleh divisi parasimpatis,namun orgasme seksual merupakan suatu fungsi dari divisi simpatis.divisi simpatis dan parasimpatis juga terlibat dalam sejumlah gangguan.misalnya,satu penjelasan tentang contoh dalam dokumentasi “kematian voodoo’,dimana seseorang benar-benar takut terhadap kematian akibat kutukan voodoo-mungkin akibat stimulasi berlebihan dari divisi simpatis karena ketakutan yang terlalu ekstrim(Stenberg,2002).










BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
          Neuropsikologi(neuron) merupakan bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang struktur otak terutama neuron.Di dalam neuron masih terdapat beberapa bagian yang menjadi struktur di dalamnya.
Seperti yang kita tahu neuron merupakan bagian dari saraf yang berfungsi mengatur kerja otak.Sehingga otak dapat sedemikian rupa mengatur dan memproses ingatan kita agar bisa berjalan dengan sempurna.
Neuron menangkap sebuah rangsangan kemudian menyalurkankan ke sistem saraf sehingga cepat menerima rangsangan.
Neuron juga sangat erat kaitannya dengan otak dan pikiran manusia serta perilaku manusia setiah harinya.








DAFTAR PUSAKA

Lahey, Benyamin, B. 2004. Psychology an Introduction. 8 th edition. New York :
            McGraw-Hill Book Company
Feldman, R.S (2012). Pengantar Psikologi : Understanding Psychology edisi 10.
            Jakarta : Salemba Humanika
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum: Sebuah  Pandangan apresiatif . Buku 1.
            Jakarta : Salemba Humanika

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news