Pages

Sabtu, 01 April 2017

Tugas Pendidikan Resume ( 2 )

MOTIVASI

Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran. Definisi dari motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Agar lebih mudah memahami mengenai definisi motivasi, kita akan membahasnya dalam suatu contoh yang dibahas dalam buku “ Psikologi Pendidikan” tulisan John W. Santrock.
Ada seorang pemuda Kanada, bernama Terry Fox yang berhasil menyelesaikan lari jarak jauh yang luar biasa dalam sejarah ( McNally, 1990 ). Dia rata-rata berlari sejauh jarak lari marathon ( 26,2 mil ) setaip hari selama lima  bulan, dan karenanya menempuh total 3359 mil melintasi Kanada. Yang membuat itu jadi spesial adalah Terry Fox kehilangan satu kaki akibat kanker sebelum dia lari, dan karenanya dia lari dengan bantuan kaki palsu. Mengapa Terry dapat menyelesaikan larinya? Itu karena ketika Terry masuk rumah sakit karena kanker, dia berkata kepada dirinya sendiri bahwa jika dia bisa bertahan hidup maka dia akan melakukan sesuatu untuk membantu mendanai riset kanker. Jadi, motivasi dari tindakannya berlari itu adalah untuk memberi tujuan bagi hidupnya dengan membantu orang lain yang mengidap kanker. Tindakan Terry ini dilakukan dengan semangat, punya arah ( tujuan ) dan gigih ( bertahan lama ). Tindakannya itu merupakan contoh dari bagaimana motivasi dapat membantu kita bertahan dan mencapai sesuatu.
Ada empat perspektif psikologi yang menjelaskan tentang motivasi, tiap perspektif menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda-beda. Ke empat perspektif itu adalah Perspektif Behavioral, Perspektif Humantistis, Perspektif Kognitif, dan Perspektif Sosial.
1.      Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral ini menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Dalam perspektif ini, dikenal istilah Insentif, yaitu peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang memotivasi perilaku murid. Penggunaan insentif menekankann bahwa insenif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan prehatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat ( Emmer dkk, 2000 ).

2.      Perspektif Humanistis
Perspektif ini menekankan pada kapasitas murid untu mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, dan kualitas positif ( seperti peka terhadap orang lain ). Abraham Maslow merupakan tokoh yang berkaitan erat dengan perspektif ini. Maslow memunculkan sebuah konsep yang disebut Hierarki Kebutuhan. Menurut Hierarki kebutuhan maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut : Fisiologis, Keamanan, Cinta dan Rasa memiliki, Harga diri, dan Aktualisasi diri.
3.      Perspektif Kognitif
Menurut perspektif ini, pikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif memfokuskan diri pada motivasi internal untuk meraih sesuatu, atribusi, keyakinan murid bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif, dan dapat menentukan tujuan, merencanakan, dan memonitor kemajuan mereka ke arah tujuan.
4.      Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
            Selain empat perspektif tersebut, ada dua motivasi yang mempengaruhi motivasi untuk meraih sesuatu, yaitu motivasi Ekstrinsik dan motivasi Intrinsik.
-          Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain ( cara untuk mencapai tujuan ). Motivasi ekstrinsik ini sering dipengaruhi seperti oleh imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik.
-          Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri ( tujuan itu sendiri ). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news